10 Januari 2008

Kepemimpinan Sejati

2 comments
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter dalam diri seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap tindakan dan ucapannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, ketika keberadaannya memberikan perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.

Seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberaadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukan sendiri. Pemimpan sejati adalah seorang pemberi semangat, motivasi dan inspirasi. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justu mengharapkan penghormatan dan pujian dari mereka yang dipimpinnnya. Semakin dipuji, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati.

Kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan kaluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati,tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseoarang tidak akan menjadi pemimpin sejati.

Setiap orang memiliki karakter dan kapasitas untuk menjadi seorang pemimpin. Salah satu jenis kepemimpinan yaitu Q Leader. Kepemimpinan Q dalam hal ini memiliki tiga makna. Pertama, Q berarti kecerdasan atau intelligence (sama seperti IQ – Kecerdasan intelektual, EQ – Kecerdasan emosional, dan SQ – Kecerdasan spiritual). Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ-EQ-SQ yang cukup tinggi. Kedua, Q Leader berarti kepemimpinan yang memiliki quality, baik dari aspek visioner maupun aspek manajerial. Makna Q ketiga adalah sebagai qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh mengenali dirinya (qolbunya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya. Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan senantiasa tumbuh untuk mencapai tingkat atau kadar kepemimpinan yang lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.

Kepemimpinan Q mempunyai tiga aspek penting, yaitu:
1. Perubahan karakter dari dalam diri
2. Visi yang jelas
3. Kemampuan atau kompetisi yang tinggi
Ketiga hal tersebut dilandasi oleh sikap disiplin dan tanggung jawab yang tinggi untuk senantiasa tumbuh, belajar, dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan dalam diri, kemampuan teknis, pengetahuan dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain.

Namun untuk menjadi pemimpin sejati tidak hanya diperlukan ketiga aspek tersebut, melainkan masih ada aspek lain yang sifatnya mendukung seseorang untuk menjadi pemimpin sejati. Aspek itu antara lain:
1. Kemauan yang tumbuh dari dalam diri seseorang, sebab walaupun seseorang memiliki kemampuan tanpa didasari oleh kemauan yang tinggi, tidak akan bisa menjadi pemimpin sejati
2. Keinginan untuk mau mencoba, sebab tanpa mencoba sifat kepemimpinan itu tidak akan timbul, walaupun sebenarnya kita sudah memilikinya.
3. Keimanan terhadap Yang Maha Kuasa. Sudah banyak bukti seorang pemimpin yang tidak beriman, mereka akan memimpin secara dictator.
4. Rendah hati dan sabar, dengan sifat ini maka masalah sesulit apapun akan dapat terselesaikan tanpa adanya suatu kekerasan.

Jadi, sebenarnya setiap orang sudah memiliki jiwa kepemimpinan sejak dia lahir, tetapi tergantung dari individu masing-masing, apakah dia sudah berusaha secara maksimal untuk menjadi seorang pemimpin sejati.

2 comments:

Anonim mengatakan...

dalam rangka mencari pemimpin baru ne ?? kykna calon2 pjs harus baca de ..sori ya pak bos tadi katanya ad rapat lab aq lupa he he sori sori ...

Wira Wam mengatakan...

it's okay mas bro.. :D

Posting Komentar