25 Desember 2014

Opini Tentang Konstruksi Jembatan di Jalan Soekarno-Hatta Malang

1 comments
Wah, udah lama nih aku nggak ngeblog. Jadi kangen rasanya. Hehehehe..
Macet dan padatnya jalan raya sudah menjadi makanan sehari-hari di Kota Malang, di mana aku berdomisili, mencari sesuap nasi dengan lauk emas dan berlian (haishh..). Baik dari pagi, siang, sore, bahkan malam pun sering macet di beberapa titik tertentu di Kota Malang. Salah satunya adalah di lingkar Universitas Brawijaya Malang. Di mana bentang jalan yang tidak bisa diperlebar lagi dan jumlah kendaraan semakin banyak. Sudah banyak macam cara dari pihak yang bertanggung jawab atas masalah ini. Namun masih saja terdapat pro dan kontra. Sehingga sampai saat ini masih belum ditemukan solusi untuk mengurangi kemacetan dan jumlah kendaraan di jalan raya.

Pada musim hujan seperti ini pun lebih parah lagi. Karena faktor banjir menjadi masalah tambahan pada macetnya arus lalu-lintas di daerah ini. Jalan Soekarno-Hatta adalah jalan raya yang sangat padat, karena merupakan daerah strategis, merupakan jalan utama Kota Malang, terdapat beberapa instansi pendidikan, cafe, apartemen, hotel, dll. Sayangnya, pada saat hujan deras, di jalan ini sering timbul banjir. Ada beberapa sebab yang menjadikan jalanan ini tidak bisa mengalirkan air dari turunnya hujan ke drainase. Padahal terdapat sungai besar yang terletak di hilir (selatan) jalan ini. Dari tahun ke tahun semakin banyak kendaraan roda dua dan roda empat yang melewati jalan yang padat ini. Bahkan sampai akhirnya terdapat tulisan atau peringatan dari pihak terkait untuk tidak berhenti pada tubuh jembatan saat kendaraan melewati jembatan tersebut. Dikhawatirkan jembatan yang sudah berumur ini beberapa aspal dan bagian-bagiannya sudah mulai rapuh dan butuh perbaikan, analisa, dan perawatan ulang. Larangan yang sangat diutamakan adalah: kendaraan truk atau bus, dilarang melewati jembatan ini. Ada baiknya pihak pemerintah dan instansi-instansi yang terkait lainnya harus segera mengatasi permasalahan ini, dikarenakan masalah ini seperti bom waktu yang bisa meledak kapanpun. Kerjasama juga bisa dimulai dari tenaga-tenaga ahli instansi pendidikan di Kota Malang yang berkaitan dengan bidang sipil, perencanaan kota, dsb. Menjalin kerjasama pula dengan produsen-produsen terkait misalnya produsen material, beton, baja, karet elastomer yang jual karet jembatan, aspal, dsb.

Ketika beberapa waktu yang lalu, saat pemerintah membuat peraturan untuk jalan satu arah, kemacetan yang terjadi meluber kemana-mana di jalur alternatif dan jalan tikus. Sayangnya, kurang ada dukungan dan follow up dari pemerintah sehingga jalanan yang sangat sempit pun terjadi macet. Masyarakat memilih untuk melewati jalur alternatif, dikarenakan banyak sebab dan alasan di antaranya: tidak mau melewati jalur yang memutar jauh, tidak tahu peraturan dan rambu-rambu baru yang berlaku, banyaknya kendaraan-kendaraan besar seperti truk, bus, dll yang melewati jalur alternatif. Diharapkan pada tahun 2015 mendatang, pemerintah mempunyai solusi yang dapat mengatasi kemacetan dan jalan rawan banjir, serta perbaruan jembatan. Dan juga semoga keputusan tersebut sangat bijak, sehinggak mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat. Kota Malang yang tanpa macet sangat didamba-dambakan oleh semua warga Kota Malang.

1 comments:

Posting Komentar