27 Februari 2008

Dunia Semu

3 comments
Haha..
Sempat ku gembira, sempat ku bersenang-senang, dan menyatakan ini adalah hidupku..
Yeah, ini hidupku sekarang, dan hidup yang akan datang, bahkan sampai di dunia nyata aku mati pun, masih ada diriku di dunia ini.
Bertemu dengan orang-orang yang mempunyai persamaan dan perbedaan, bertemu orang-orang semu, bertemu dengan mereka yang kebanyakan menggunakan nama "nick"nya sebagai pengembara dunia maya.

Di sini kutemukan banyak hal, banyak pengalaman, banyak cerita, banyak berita, asli dan palsu pun membaur seolah tanpa batas.
Ada cinta, keindahan, kebahagiaan, kejujuran, dan air mata haru.
Tetapi ada pula kebalikan darinya.
Kurasakan diriku mulai bersenyawa dengan piranti-piranti, sinyal elektrik, dan tampilan-tampilan dunia ini.
Hingga kulupakan ragaku, waktu, pikiran, dan hidupku di dunia nyata.

Namun kini kutersadar, itu semua hanyalah semu.
Dunia yang menawarkan kemudahan, kecanggihan, khayalan, ternyata merubah sisi manusiawiku.
Aku tersadar, aku harus kembali ke dunia nyata.
Aku mempunyai hidup yang lebih indah dan nyata, hidup yang sesungguhnya.

Memang berat meninggalkan dunia semu itu.
Dunia yang pernah kuimpikan, bahwa besok, di masa yang akan datang, dunia itu akan memudahkan manusia dalam kehidupannya.
Tetapi yang kurasakan saat ini malah sebaliknya, teknologi itu yang akan memanfaatkan manusia, dan manusia akan menjadi lemah, meskipun otak dan pemikiran mereka semakin berkembang.
Tanpa beranjak dari tempat duduk, dari hadapan monitor, seseorang bisa berbincang-bincang dengan orang lain, menimba ilmu pengetahuan/pendidikan, memesan sesuatu untuk keperluan sehari-hari, bersenang-senang, dsb.
Apa itu kah yang akan menghilangkan nuansa di mana ada anak-anak kecil bermain sepak bola, bermain bersama teman-teman. Suasana ketika rekreasi keluarga, arisan, atau sekolah. Ketika jari ini sudah mulai lupa cara untuk menulis dan sangat mahir mengetik bahkan melebihi kecerewetan sang lidah..

Kebiasaan berkumpul, berdiskusi, berdialog bersama-sama, sambil minum kopi dan merokok pun telah hilang oleh aplikasi chatting, situs sosial, bahkan juga (maaf) blog.
Mungkin majalah dan koran menjadi tidak laku sebagai media massa.

Haha.. (ku tertawa lagi)
Semoga aku salah.
Dan semoga semua itu tidak merusak alam, dan tubuh kita, manusia..

3 comments:

Cecurut mengatakan...

Kamu jangn begitu alfonso, karena maria akan sangat merindukanmu,,

Rudolfo akan sangat marah apabila mengetahui kau begini alfonso...

Anonim mengatakan...

ah, itu mah pinter2nya kita aja mbagi keduwanya. Persis kayak mengimbangi antara dunia dan akhirat. *halah!*

Anonim mengatakan...

hehehehe,,, seep mas.. :)

Posting Komentar